Peringati, Harganas Ke XXV, BKKBN Aceh Ajak Mahasiswa Wujudkan Keluarga Berkualitas
KOTA LANGSA, HabaAtjeh - Badan
Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) perwakilan Provinsi Aceh
mengajak mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa untuk mewujudkan
keluarga yang berkualitas.
Hal itu
disampaikan oleh Kepala Perwakilan BKKBN Aceh Drs. Sahidal Kastri, M. Pd saat
memberikan sambutan pada acara sosialisasi program pengendalian penduduk dalam
rangka Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke XXV di aula Kampus IAIN Langsa,
kamis (30/8).
“BKKBN itu
tidak lagi berbicara masalah cukup 2 anak, kualitas sekarang yang kita
utamakan,” katanya.
Sahidal
menjelaskan, Allah SWT telah meberikan petunjuk dalam Al Quran kepada manusia
agar tidak meninggalkan generasi penerus bangsa dalam keadaan lemah.
“Dalam
Al-Quran Allah berfirman, hendaklah kita-kita ini merasa khawatir ketika
meniggalkan anak keturunan dalam keadaan lemah. Lemah fisik, lemah mental,
lemah ilmu, lemah kesejahteraan, ini yang sebenarnya telah diwanti-wanti Allah
kepada kita semuanya,” ujarnya.
Oleh karena
itu, lanjut Sahidal, bagi remaja yang ingin menikah agar mempunyai perencaan
dan persiapan yang matang.
“Perlunya
keluarga berencana, keluarga yang memiliki rencana, kapan menikah, apa
penghasilan kita untuk memenuhi kebetuhan keluarga kita nanti, ini yang perlu
kita rencakan, bukan hanya maslah anak cukup 2 tidak,” tukasnya.
Dihadapan
para mahasiswa Sahidal berpesan, hendaknya mahasiswa dapat menghilangkan tiga
hal, yaitu nikah usia muda, sex diluar nikah dan narkoba.
Lebih lanjut Sahidal mengatakan, saat ini BKKBN mengelola 3 program pokok, yaitu kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga tujuannya adalah untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.
Lebih lanjut Sahidal mengatakan, saat ini BKKBN mengelola 3 program pokok, yaitu kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga tujuannya adalah untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas.
Andhika Jaya Putra, MA menjadi moderator untuk memandu acara sosialisasi program pengendalian penduduk. |
Rektor IAIN
Langsa Dr. H. Zulkarnaini, MA dalam sambutannya mengatakan, isu Keluarga
Berencana sudah lama diperbincangkan pada tingkat internasional.
“Sebenarnya
isu – isu seperti revolusi industri, ledakan penduduk, isu-isu lingkungan,
global worming, itu sudah sangat lama sekali, sudah beberapa dekade yang lalu
diperbincangkan pada dataran internasional, di Indonesia ini, Keluarga
Berencana ini sudah muncul dan berdiri organisasinya sejak tahun 50an,”
imbuhnya.
Dalam
perjalanannya, kata Zulkarnaini, KB mengalami banyak pasang surut dan
perdebatan di kalangan masyarakat.
“Jadi sudah lama sekali sebenarnya KB ini, dalam perjalanannya di Indonesia dan khususnya di Aceh sudah mengalami banyak sekali pasang surut, perkembangan, kemunduran dan sebagainya, bahkan tantangan-tantangan yang cukup banyak, terutama di Aceh setau saya, dulu kalau kita sebut-sebut KB saja itu orang sudah berpandangan negatif, apa yang mau direncanakan itu, bahkan KB identik dengan anak cukup dua saja,”sebutnya.
“Jadi sudah lama sekali sebenarnya KB ini, dalam perjalanannya di Indonesia dan khususnya di Aceh sudah mengalami banyak sekali pasang surut, perkembangan, kemunduran dan sebagainya, bahkan tantangan-tantangan yang cukup banyak, terutama di Aceh setau saya, dulu kalau kita sebut-sebut KB saja itu orang sudah berpandangan negatif, apa yang mau direncanakan itu, bahkan KB identik dengan anak cukup dua saja,”sebutnya.
Oleh karena
itu, lanjut Zulkarnaini, diperlukan pemahaman yang benar terhadap kependudukan
ini, terhadap keluarga berencana ini.
“Mudah-mudahan
pertemuan hari ini membawa dampak yang baik bagi kita, memberikan pemahaman
yang benar dan saling merajut ukhwah Islamiyah,”tandasnya.
Sementara
itu, Asisten I Bidang Pemerintahan Sekretariat Pemerintahan Kota Langsa
Suriyatno, AP, M.SP saat membuka acara mengatakan, ada tiga alasan mendasar
penduduk Indonesia perlu dikendalikan, yaitu menjamin terjadinya bonus
demografi, menjamin terlaksananya kualitas manusia pada bonus demografi
tersebut dan memberdayakan peran keluarga untuk melaksanakan fungsi keluarga
dan meningkatkan peran gotong royong.
Pada
kesempatan yang sama, perwakilan BKKBN Provinsi Aceh menanda tangani nota
kesepakatan dengan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa dalam lingkup
penelitian dan pengembangan program KKBPK, advokasi, komunikasi, informasi dan
edukasi dalam mendukung program KKBPK kepada masyarakat, pengembangan dan
pemanfaatan konseling mahasiswa dalam program KKBPK serta pengelolaan data dan
pengembangan pelaksanaan pendidikan kependudukan, Keluarga Berencana dan
Pembangunan Keluarga.
Selain
kepala perwakilan BKKBN provinsi Aceh sebagai pemateri, anggota DPR RI dari
komisi IX Tgk. Khaidir Abdurrahman, S. IP juga hadir sebagai nara
sumber. (Syahrial)
Post a Comment