Pengunjuk Rasa Bentrok Dengan Aparat Keamanan, Polisi Lumpuhkan Provokator
Aparat keamanan saat melakukan simulasi pengamanan pemilihan legeslatif dan Pilpres di gelar di lapangan Asga II, Gampong Jawa Kota Langsa,Aceh, Rabu (19/9/2018). |
KOTA LANGSA, HabaAtjeh -
Ujuk Rasa di Kota Langsa terjadi bentrokan antara masyarakat dengan aparat
keamanan.
Bentrokan ini berawal saat
salah seorang masa pendukung salah satu parpol, tidak terima dengan hasil yang
telah ditetapkan oleh petugas KPPS di TPS 005, mereka mencurigai adanya praktek
kecurangan dan sabotase saat di lakukan pemungutan suara di TPS 005.
Kemudian beberapa pendukung
salah satu calon memprotes dengan mendatangi TPS 005 dan menuntut agar
pemungutan suara di TPS 005 harus di ulang kembali, disinilah terjadi keributan
antara petugas dan beberapa pendukung pasangan calon di TPS 005, tapi pihak
keamanan dengan sigap memberikan pemahanan kepada warga yang keberatan bahwa
pelaksanaan pemungutan suara tidak dapat dilakukan ulang.
Kemudian petugas juga
berhasil membubarkan masa yang berunjukrasa, dan penghitungan suara di TPS 005
tetap dilaksanakan hingga selesai.
Kendati demikian, warga yang tidak puas dengan
keputusan hasil suara tiba-tiba mendatangi kantor Komisi Independen Pemilihan
(KIP) Langsa dengan membawa masa lebih besar lagi dan memprotes bahwa
pemungutan suara yang telah di lakukan di tps 005 tidak sah dan harus di lakukan
pemungutan suara kembali.
Hal itupun menuai keributan
di Kantor KIP Kota Langsa sehingga terjadi bentrokan antara salah satu
pendukung Paslon dengan pihak keamanan yang ada di kantor KIP Kota Langsa.
Selang beberapa hari, dua
orang masyarakat yang melintas di depan kantor KIP Langsa, melihat ada benda
mencurigakan berbentuk kotak ,lantas
masyarakat tersebut melaporkan hal itu kepda petugas pengamanan yang ada
di kantor KIP Kota Langsa.
Tidak lama kemudian datang
tim identifikasi Polres Langsa untuk mengecek benda yang mncurigakan tersebut,
kemudian Polisi pun memasang Police line
di seputan benda yang mencurigakan tersebut, selang beberapa menit pasukan
penjinak bom (Jibom) dari Brimob Subden 2 Den B Pelopor Aramia tiba dan
langsung melakukan pemeriksaan isi dalam kotak tersebut.
Setelah di cek ternyata isi
dalam kardus tersebut berisikan bom sehingga masyarakat di himbau untuk menjauh
dari titik lokasi kotak tersebut, gerak cepat tim Jibom mengambil kotak yang berisikan
bom tersebut dan membawa ketempat yang lebih aman untuk di ledakan.
Belum selesai disitu, masa
kembali mendatangi kantor KIP Langsa dengan membawa masa yang lebih besar lagi
sehingga Polres Langsa menurunkan pasukan dalmas untuk membubarkan masa tersebut.
Aksi masa semakin brutal dan
tidak terkendali, masa juga melempari petugas dengan sejumlah benda tumpul dan
botol air mineral, meliihat eskalasi masa yang semakin meningkat , polisi
menembakan air ke arah masa dari mobil
water canon polisi agar masa dapat terpecah dan segera membubarkan diri.
Ternyata hal itu tidak
menyurutkan nyali para pendemo sehingga pihak keamanan menerjunkan pasukan Tri
Patra yang terdiri dari Sat Sabhara Polres Langsa, Sat Brimob Subden 2 Den B
Pelopor Aramia dan TNI dari Kodim 0104 Atim.
Setelah pasukan Tripatra
terjun pendemo belum juga membubarkan
diri dan semakin anarkis sehingga Tim Patra mengambil tindakan dengan cara
melumpuhkan salah seorang pendemo yang di duga sebagai provokator pada aksi unjuk
rasa di depan kantor KIP Kota Langsa, hingga akhirnya para pendemo membubarkan diri.
Unjuk Rasa tersebut
merupakan pengamanan dalam persiapan pencoblosan Pemilihan Legeslatif dan
Presiden 2019, simulasi di gelar di lapangan Asga II, Gampong Jawa Kota Langsa,Aceh,
Rabu (19/9).
Kapolres Langsa AKBP Satya
Yudha Prakasa SIK mengatakan simulasi ini di lakukan untuk melatih anggota agar
memahami tugasnya pada saat pelaksanaan pengamanan pemilihan legeslatif dan pilpres
2019 mendatang. (Syahrial)
Post a Comment