IAIN Langsa Wisuda 408 Sarjana
Sejumlah lulusan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa sedang mengikuti rangkaian prosesi wisuda. |
KOTA LANGSA, HabaAtjeh - Perguruan Tinggi
Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa,
kembali mewisuda 408 orang sarjana strata satu (S.1) untuk 11 prodi tahun 2018
di aula Seuramoe Teuhah, kampus setempat Rabu (12/12).
Wakil Rektor Bidang Akademik
dan Pengembangan Lembaga selaku panitia pelaksana, Dr. H. Basri Ibrahim, MA
dalam laporannya mengatakan, wisuda 408 orang sarjana tersebut merupakan tahap
kedua dalam tahun 2018.
Dirincikannya, 408 orang
sarjana tersebut merupakan alumni dari 11 program Studi (Prodi), yaitu Prodi
Pendidikan Agama Islam 37 orang, Prodi Pendidikan Bahasa Arab 16 orang, Prodi
Matematika 65 orang, Prodi Pendidikan Bahasa Inggris 48 orang, Prodi Pendidikan
Guru Madrasah Ibtidaiyah 13 orang.
Selanjutnya, Prodi Hukum
Ekonomi Syariah (Muamalah) 76 orang, Prodi Hukum Keluarga Islam (Ahwal
Al-Syakhshiyah) 32 orang, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam 29 orang, Prodi
Bimbingan dan Konseling Islam 30 orang, Prodi Ilmu Alquran dan Tafsir 7 orang
dan Prodi Perbankan Syariah 55 orang.
“Dari 408 orang sarjana yang
kita wisuda besok (hari ini–red), 10 orang meraih prediket cumlaude atau dengan
pujian, dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi 3.88, untuk
mahasiswa berprestasi ini akan kita berikan penghargaan dalam prosesi wisuda
nantinya,” sebut Basri Ibrahim.
Dijelaskannya, dengan
momentum wisuda tersebut dirinya mengajak seluruh sivitas akademika IAIN Langsa
untuk terus mengupayakan peningkatan kualitas lulusan. Terutama dalam bidang Sumber
Daya Manusia (SDM), kurikulum dan publikasi ilmiah, sehingga alumni IAIN Langsa
memiliki daya saing ditengah-tengah era revolusi industry 4.0 ini.
“Karena kedepan,
pengembangan tenaga kerja sudah berbasis Informasi dan teknologi (IT) dan
digital, maka untuk memenuhi persaingan ini alumni IAIN Langsa harus memiliki
ketrampilan bidang IT dan informasi, sehingga dapat mengambil peluang dalam era
revolusi industry 4.0 tersebut,” sebut Basri lagi.
Rektor IAIN Langsa
Dr. H. Zulkarnaini, MA mengatakan, dalam melaksanakan fungsinya sebagai
penyelenggara pendidikan tinggi, Institut Agama Islam Negeri Langsa mamandang
mahasiswa sebagai input yang penting dan pada gilirannya akan dibentuk menjadi
output yang berkualitas.
Peningkatan jumlah peminat yang terus meningkat setiap tahunnya
memberikan peluang bagi Institut Agama Islam Negeri Langsa untuk melakukan
proses seleksi yang ketat dalam menjaring mahasiswa yang berkualitas, yang
diharapkan mampu mengikuti perkuliahan secara maksimal sesuai dengan hasil yang
diharapkan.
“Berdasarkan data yang diperoleh bahwa secara umum jumlah peminat yang
mendaftar di Institut Agama Islam Negeri Langsa pada Tahun 2018/2019 untuk
ketiga jalur Penerimaan berjumlah 5.727 orang, dengan daya tampung sejumlah
1.400 orang,”imbuhnya.
Disamping itu, sambung
Zulkarnaini, Institut Agama Islam Negeri Langsa juga melakukan upaya
peningkatan kualitas layanan akademik dan kemahasiswaan. Untuk layanan akademik
telah menggunakan sistem informasi terpadu berbasis online, dimana mahasiswa
dapat mengakses sistem dimanapun berada melalui hp android, sehingga sangat
memudahkan dalam menggunakan layanan.
Sistem informasi terpadu
berbasis online telah melayani berbagai jenis layanan mulai pendaftaran
mahasiswa, pendaftaran ulang mahasiswa, pengisian KRS, penilaian hasil studi,
hingga pendaftaran wisuda.
Seluruh transaksi pembayaran
dilakukan melalui Bank yang ditunjuk dengan system yang terintegrasi. Sedangkan
untuk layanan Kemahasiswaan, diantaranya bimbingan konseling, layanan minat
bakat, pembinaan softskill, beasiswa, kesehatan, dan keamanan telah terprogram
dengan baik.
‘Mudah-mudahan
wisuda yang diselenggarakan pada pagi ini, menjadi momentum bagi kita semua
untuk kembali bangkit dan menata hari esok yang lebih baik, dengan berbekal
modal nyata yang kita miliki hari ini,’pungkasnya.
Ditempat yang
sama, Wakil Walikota Langsa Dr. H. Marzuki Hamid, MM menyebutkan, perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi, telah mendorong pergeseran pada sektor lapangan
kerja yang pada intimnya melahirkan tuntutan baru di bidang penguasaan
kompetensi, harus dapat diantisipasi secara cermat dan akurat oleh perguruan
tinggi.
Peluang dan
tantangan kerja di tingkat lokal, domestik dan internasional harus
diidentifikasi dan dijadikan rujukan dalam memilih jenis dan program yang akan
dilaksanakan. Jaringan kerja dengan dunia industri, asosiasi profesi dan
lembaga sertifikasi internasional, serta lembaga-lembaga lainnya harus
diperluas dan diperkuat.
Hal tersebut
menjadi sangat penting dalam mengembangkan program yang ada yang berbasis pada
kompetensi dan kebutuhan pasar.
“Oleh karena itu
profesionalisme menjadi syarat mutlak untuk dapat mengembangkan program dan
kegiatan yang berkualitas yang harus dilaksanakan oleh civitas Akademika
perguruan tinggi,”ujarnya.
Marzuki mengharapkan
agar lembaga pendidikan tinggi harus terus berusaha keras untuk meningkatkan
kualitas pendidikan yang sesuai dengan tantangan kehidupan di masa depan.
“Mari kita
tingkatkan upaya-upaya pendidikan yang dapat mengangkat martabat dan memuliakan
kehidupan manusia di masa depan dan itu semua merupakan tanggung jawab profesi
dan tanggung jawab kelembagaan penyelenggaraan pendidikan,”tandasnya.(Syeh)
Post a Comment