Header Ads

Mualem, Sang Penjaga Damai Aceh yang tidak Tergantikan

 


Oleh : Rozzy Syarwan

Bagi anda yang berumur 30 ke atas. Pasti merasakan nikmatnya damai kini. Dalam bertahan sampai kini. Walaupun komitmen damai dari Jakarta setengah hati. Lalu kita nafikan peran Mualem.menjaga damai.

Saya ingin memberi catatan tentang Mindanao Nasional Liberation Front ( MNLF) Pimpinan Dr Nur Misuary di Kepulauan Mindanao Filipina. Pejuang Muslim ini berperang dengan pemerintah katolik Filipina. Mereka sangat kuat karena du dukung oleh negara Muslim dan disumbang berbagai senjata.

1996 mereka berdamai. Nur Misuari menjadi Gubernur. Lalu hanya bertahan 5 tahun. Setelah itu pecah sempalan MNLF dengan sangat militan. Seperti Mindanao Islam Liberations Front ( MILF). Dan berbagai kelompok militan lain. Sampai di cap teroris oleh Amerika dan PBB.

Nur Musuari gagal menjqga kelompoknya. Karena pemerintah Filipina juga melanggar kesepakatan. Sehingga muncul banyak faksi. Dan mereka kembali berperang. Nur Misuari sendiri kehilangan pengaruh dan ditangkap.

Tapi Mualem berhasil menjaga damai. Beliau masih di dengar dan di patuhi. Sehingga tidak muncul faksi faksi baru untuk memberontak sampai kini.

Mungkin dalam keadaan damai kini. Kita meremehkan peran ini. Lalu mencaci Muelam dan melecehkan perdamaian ini. Pertanyaannya apakah anda merindukan perang lagi??? 

Kita tidak sadar betapa luas dan bergunanya hasil damai ini. Para penghujat dan peleceh buta data dan buta hati.

Bandingkan fasilitas sekolah dulu dan sekarang. Fasilitaz kesehatan dan fasilitas lainnya. Dana JKA, beasiswa anak yatim. Itu bayar melalui dana otsus. Dana otsus itu hasil damai.

Lihat begitu banyak mesjid dan dayah yang megah kini. Bantuan darimana itu??? Sejehteranya pegawai pemerintah kini. 

Bandingkan saja angka kemiskinan masa konflik dan sekarang. Kita masih miskin di sumatra mungkin benar. Tapi itu wajar kita 60 tahun konflik dan dihantam tsunami. Yang jelas penurunan amat drastis.

Begitu juga fasilitas belajar. Kini dayah/pasantren setara dengan sekolah. Maka wajib hukumnya penyediaan anggaran untuk dayah. Dan di hitung sebagai dana pendidikan. Coba cek apakah di daerah lain ada Dinas Pendidikan Dayah.


*Penulis adalah Anggota Tim

Koordinator Relawan Juru Bicara  Mualem - Dekfadh


1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.
close
Banner iklan disini